Sunday, July 19, 2020

CONTOH CARA MEREVIEW ARTIKEL


Identitas Artikel
Nama penulis   : Saharudin
Judul artikel  : Perilaku Liminal Masyarakat Sasak-Lombok dalam Bekayaq Bau Nyale dan Pataq Pare
Vol & halaman : Volume 1 Nov. 2016
Jurnal                : SASDAYA, Gajah Mada, Journal of Humanisties

Ringkasan
Penelitian ini berisi dua hal, yaitu (1) formula kebahasaan peristiwa Bekayaq Bau Nyale dan Pataq Pare, dan (2) representasi perilaku liminal dan arah perubahan perilaku masyarakat Sasak-Lombok sebagai pelaku dari peristiwa Bekayaq Bau Nyale dan Pataq Pare. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui implikasi sosial-psikologis peristiwa budaya Bekayaq Bau Nyale dan Pataq Pare. Pada peristiwa Bekayaq yang sangat dominan dalam memperlihatkan interaksi sosial antarkaum pria dan wanita (muda-mudi). Interaksi dalam konteks ini dimaknai sebgai hubungan yang terbangun melalui adanya proses yang bersifat asosiatif seperti kerjasama. Dengan demikian, interaksi sosial dipahami sebagai tatanan yang dirembukkan secara kontemporer, bahkan muncul sebagai hasil kontruksi sosial (cf. Soekanto, 2005; Coulon, 2003).
Rumusan masalah
a.        Permasalahan pertama dijelaskan melalui analisis terhadap unsur-unsur kebahasaan Kayaq pada Bekayaq Bau Nyale dan Pataq Pare melalui analisis perpektif etnopuitik.
b.      Permasalahan kedua dijelaskan melalui analisis isi atau makna tersurat dalam Bekayaq Bau Nyale dan Pataq Pare.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
a.  Penulis  dengan sangat cermat menguraikan kedua permasalahan yang menjadi inti artikel tersebut. Permasalahan pertama dikupas melalui analisis terhadap unsur-unsur kebahasaan Kayaq pada Bekayaq Bau Nyale dan Pataq Pare melalui analisis perpektif etnopuitik. Pada point ini, penulis memanfaatkan aspek luar (Istilah penulis: aspek kulit puitis dari Bekayaq Bau Nyale dan Pataq Pare berupa pilihan kata/diksi, rima, dan makna tekstual/tersurat). Dalam hal ini, penulis mengupas setiap anasir bahasa Kayaq pada Bekayaq Bau Nyale dan Pataq Pare tersebut.
Sementara itu, permasalahan kedua dijelaskan melalui analisis isi atau makna tersurat dalam Bekayaq Bau Nyale dan Pataq Pare. Dalam hal ini, penulis juga sangat cermat menyajikan refresentasi perilaku masyarakat Sasak-Lombok yang tercermin melalui makna tersirat pada Bekayaq Bau Nyale dan Pataq Pare sampai pada ditemukannya perilaku liminal (kondisi tengah-tenga atau antara), yakni antara otonomi kaum peria Sasak (laki-laki berkuasa) dan kecemasan sosial kaum wanita Sasak (wanita hanya menurut saja).
b.  Penjelasan semua permasalahan penelitian sangat dalam, bahkan aspek-aspek di sekitar permasalahan juga dikupas dengan sangat teliti, hampir tidak ada aspek yang terlewatkan.
Kekurangan
Sangat sulit menemukan kelemahan artikel ini dari aspek isinya. Namun demikian, mungkin aspek-aspek struktur dan kaidah karya ilmiah masih terdapat kelemahan, antara lain.
a.       Sebagai hasil penelitian, mungkin judul artikel ini bukan seperti ini (Perilaku Liminal Masyarakat Sasak-Lombok dalam Bekayaq Bau Nyale dan Pataq Pare) karena yang dibahahas jauh lebih luas dan dalam dari sekedar masalah yang tercermin pada judul.
b.      Pada kaidah struktur karya ilmiah secara umum, pengantar/pendahuluan (15-20%), isi/pembahasan (75-80%), dan simpulan (10-15%). Karena biasa atau tidak fokusnya pembahasan pada permasalahan yang tercermin di judul (pembahasan tentang perilaku liminal yang sangat sedikit).
c.       Antarsemua bagian judul, pendahuluan, isi, dan simpulan harusnya menunjukkan konsistensi. Simpulan artikel tersebut kurang tengas menyimpulkan perilaku limial yang menjadi ini permasalahan tulisan.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon