Identitas Artikel
Nama penulis : Saharudin
Judul artikel :
Perilaku
Liminal Masyarakat Sasak-Lombok dalam Bekayaq Bau Nyale dan Pataq
Pare
Vol & halaman : Volume 1 Nov. 2016
Jurnal : SASDAYA,
Gajah Mada, Journal of Humanisties
Ringkasan
Penelitian ini
berisi dua hal, yaitu (1) formula kebahasaan peristiwa Bekayaq Bau Nyale
dan Pataq Pare, dan (2) representasi perilaku liminal dan arah perubahan
perilaku masyarakat Sasak-Lombok sebagai pelaku dari peristiwa Bekayaq Bau
Nyale dan Pataq Pare. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui
implikasi sosial-psikologis peristiwa budaya Bekayaq Bau Nyale dan Pataq
Pare. Pada peristiwa Bekayaq yang
sangat dominan dalam memperlihatkan interaksi sosial antarkaum pria dan wanita
(muda-mudi). Interaksi dalam konteks ini dimaknai sebgai hubungan yang
terbangun melalui adanya proses yang bersifat asosiatif seperti kerjasama.
Dengan demikian, interaksi sosial dipahami sebagai tatanan yang dirembukkan
secara kontemporer, bahkan muncul sebagai hasil kontruksi sosial (cf. Soekanto, 2005; Coulon, 2003).
Rumusan
masalah
a. Permasalahan pertama
dijelaskan melalui analisis terhadap unsur-unsur kebahasaan Kayaq pada Bekayaq
Bau Nyale dan Pataq Pare melalui analisis perpektif etnopuitik.
b. Permasalahan
kedua dijelaskan melalui analisis isi atau makna tersurat dalam Bekayaq Bau
Nyale dan Pataq Pare.
Kelebihan
dan Kekurangan
Kelebihan
a. Penulis dengan sangat cermat menguraikan kedua
permasalahan yang menjadi inti artikel tersebut. Permasalahan pertama dikupas
melalui analisis terhadap unsur-unsur kebahasaan Kayaq pada Bekayaq
Bau Nyale dan Pataq Pare melalui analisis perpektif etnopuitik.
Pada point ini, penulis memanfaatkan aspek luar (Istilah penulis: aspek kulit
puitis dari Bekayaq Bau Nyale dan Pataq Pare berupa pilihan
kata/diksi, rima, dan makna tekstual/tersurat). Dalam hal ini, penulis mengupas
setiap anasir bahasa Kayaq pada Bekayaq Bau Nyale dan Pataq
Pare tersebut.
Sementara itu, permasalahan kedua
dijelaskan melalui analisis isi atau makna tersurat dalam Bekayaq Bau Nyale
dan Pataq Pare. Dalam hal ini, penulis juga sangat cermat menyajikan refresentasi
perilaku masyarakat Sasak-Lombok yang tercermin melalui makna tersirat pada Bekayaq
Bau Nyale dan Pataq Pare sampai pada ditemukannya perilaku liminal
(kondisi tengah-tenga atau antara), yakni antara otonomi kaum peria Sasak
(laki-laki berkuasa) dan kecemasan sosial kaum wanita Sasak (wanita hanya
menurut saja).
b. Penjelasan
semua permasalahan penelitian sangat dalam, bahkan aspek-aspek di sekitar
permasalahan juga dikupas dengan sangat teliti, hampir tidak ada aspek yang
terlewatkan.
Kekurangan
Sangat sulit menemukan kelemahan artikel
ini dari aspek isinya. Namun demikian, mungkin aspek-aspek struktur dan kaidah
karya ilmiah masih terdapat kelemahan, antara lain.
a.
Sebagai hasil penelitian, mungkin judul
artikel ini bukan seperti ini (Perilaku Liminal Masyarakat Sasak-Lombok
dalam Bekayaq Bau Nyale dan Pataq Pare) karena yang dibahahas
jauh lebih luas dan dalam dari sekedar masalah yang tercermin pada judul.
b.
Pada kaidah struktur karya ilmiah secara
umum, pengantar/pendahuluan (15-20%), isi/pembahasan (75-80%), dan simpulan
(10-15%). Karena biasa atau tidak fokusnya pembahasan pada permasalahan yang
tercermin di judul (pembahasan tentang perilaku liminal yang sangat sedikit).
c.
Antarsemua bagian judul, pendahuluan,
isi, dan simpulan harusnya menunjukkan konsistensi. Simpulan artikel tersebut
kurang tengas menyimpulkan perilaku limial yang menjadi ini permasalahan
tulisan.
EmoticonEmoticon