Dengarlah
Sahabatku
Raudatul
Muaiyana
Tiada kata pelengkap nada
Tanpa
berusaha kita hampa
Wahai
sahabat ...
Yang
jauh di mata
Bak
permata dalam hati
Inilah
duka yang ku ceritakan padamu
Tanah
disini gersang tak bernyawa
Tak
seirama dengan harmoni kehidupan
Bila
mana tak ada air untuk diminum
Jadilah
kita oran terdampar
Di
pulau yang indah ini
Hanya
ada duka yang menyayat hati
Wahai
sahabat ...
Lupakan
dirimu saat kita sama-sama
Mendengarkan
deruan ombak kehidupan
Mendengarkan
kicauan burung
Menghirup
udara segar ...
Namun
kini ...
Kini
semua hanya tinggal kenangan
Desa
asri entah dimana
Kedamain
itu kini telah sirna
EmoticonEmoticon