Menelaah Struktur dan Kebahasaan pada Puisi Rakyat
Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi atau bermaksud
memberi perintah atau suruhan.
Contoh:
Buanglah sampah pada tempatnya
Kalimat saran
Kalimat saran adalah kalimat yang berisi tentang saran
kepada orang lain untuk kebaikan orang lain (sebaiknya, seyogyanya).
Contoh:
Sebaiknya kau pikir dahulu
Demi keputusan yang tepat
Kalimat ajakan
Kalimat ajakan adalah kalimat yang berisi ajakan kepada
orang lain untuk melakukan suatu perbuatan (ayo dan mari).
Contoh:
Marilah kita jaga agar lestari
Kalimat seru
Kalimat seru adalah kalimat yang mengungkapkan rasa hati,
seperti kagum, heran, senang, dan sedih (alangkah, betapa, dan bukan main).
Contoh:
Alangkah indahnya alam Indonesia ini.
Wahai, pemuda Indonesia teruslah berjuang melestarikan
budaya kita.
Kalimat larangan
Kalimat larangan adalah kalimat yang berisi larangan agar
orang lain tidak melakukan kegiatan (jangan, hidari).
Contoh:
Janganlah berprasangka buruk kepada sesama
Kata penghubung yang sering digunakan pada puisi rakyat
Kata penghubung
tujuan
Merupakan kata penghubung modalitas yang menjelaskan maksud
dan tujuan suatu acara atau tindakan (supaya, untuk, agar, dan guna).
Kata penghubung sebab
(kausal)
Menjelaskan bahwa suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas
sebab tertentu (sebab, sebab itu, karena, dan oleh karena itu).
Kata penghubung
akibat
Konjungsi yang menggambarkan suatu peristiwa atau tindakan
terjadi atas sebab peristiwa lain. Konjungsi yang dipakai adalah sehingga,
sampai, dan akibatnya.
Kata penghubung
syarat
Konjungsi syarat yang menjelaskan suau hal bias terpenuhi
apabila syarat yang ada dipenuhi, atau dijalankan. Contoh kata yang digunakan
adalah jika, jikalau, apabila, asalkan, kalau, dan bilamana.
Kalimat Tunggal dan
Kalimat Majemuk
Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu subjek dan
satu predikat.
Contoh : Pagi-pagi saya sarapan.
Kalimat majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu
subjek atau predikat. Kalimat majemuk terjadi dari penggabungan dua kalimat
dasar atau lebih.
Kalimat majemuk
bertingkat adalah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang
kedudukannya tidak setara/sederajat.
Kalimat majemuk
hubungan syarat
Ditandai dengan : jika, seandainya, asalkan,apabila,
andaikan Contoh : Jika hidup bermalas-malasan, masa depan tak tentu arah.
Kalimat majemuk
hubungan tujuan Ditandai dengan : agar, supaya, biar. Contoh : Agar hidup
tercapai tujuan, hendaklah pemuda rajin belajar.
Kalimat majemuk
konsensip Ditandai dengan : walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun,
sungguh pun Contoh : Walaupun belajar
banyak godaan, tetaplah teguh mencapai harapan.
Kalimat majemuk
hubungan penyebaban Ditandai dengan : sebab, karena, oleh karena Contoh :
Hari ini aku bersedih karena berpisah
dengan sahabat. Hari ini aku bersedih karena berpisah dengan orang terkasih.
Kalimat majemuk
hubungan perbandingan Ditandai dengan: ibarat, seperti, bagaikan, laksana,
sebagaimana, lebih baik.
Contoh : Belajar di
waktu kecil seperti melukis di atas batu.
Kalimat majemuk
hubungan akibat
Ditandai dengan : sehingga, sampai-sampai, maka Contoh :
Dian belajar begitu keras sehingga dapat memenangi olimpiade itu.
Kalimat majemuk
hubungan cara
Contoh : Dengan cara menjual koran, dia mendapatkan uang
untuk hidup Dengan berpikir cermat generasi muda menggapai asa.
Pantun 1
Buanglah sampah pada tempatnya,
Jangan membuang di tengah jalan;
Kalau kita tidak mau bertanya,
Tidak bisa mencapai semua harapan.
Pantun 2
Penghasil batik di Yogyakarta,
Penghasil ulos Sumatera Utara;
Kalau kamu memiliki cita-cita,
Hendaklah mau sedikit sengsara.
Pantun 3
Membeli buku di daerah pecinan
Membeli buku lebih dari satu
Janganlah menunda pekerjaan
Hindari menyia-nyiakan waktu
Pantun 4
Beli masi ke tempat Mbak Lulu
Beli pensil ke toko Cak Mamat
Sebaiknya kau pikir dahulu
Demi keputusan yang tepat
Pantun 5
Di Bengkulu tumbuh bunga raflesia
Bunga unik tanpa duri
Alangkah indahnya alam Indonesia
Marilah kita jaga agar lestari
Pantun 6
Fatamorgana ternyata semu
Namun indahnya tiada terkira
Patuhilah selalu nasihat ibumu
Agar hidupmu tidak sengsara
Pantun Ambillah kapas menjadi benang Ambillah benang menjadi kain Kalau kamu ingin dikenang Berbuat baiklah dengan orang
lain Contoh menelaah Struktur dan
Kebahasaan pantun Struktur penyajian pantun dua larik sampiran dan dua larik isi
pantun. Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3
dan 4. Makna/isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan.
Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan
kalimat perintah. Larik satu dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat
saran dengan pola hubungan syarat (kalau), pada larik 3 dan
larik 4 merupakan hasil . Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat
majemuk. |
Menelaah Struktur dan Bahasa Gurindam
Bacalah gurindam berikut!
Apabila
kelakuan baik berbudi
Hidup
menjadi indah tak akan merugi
Dengan orang
tua jangan pernah melawan
Kalau tidak
mau hidup berantakan
Jagalah hati
jagalah lisan
Agar kau
tidak hidup dalam penyesalan
Sayangilah
orang tua dengan sepenuh hati
Itulah cara
menunjukan bakti
Belajar
janganlah ditunda-tunda
Karena kamu
tidak akan kembali muda
Gurindam Apabila
kelakuan baik berbudi Hidup
menjadi indah tak akan merugi Contoh menelaah gurindam Penelaahan Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan.
Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis
kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola
hubungan syarat (larik 1 apabila ...) dan pada larik 2 kondisi/keaadaan jika
syarat dilakukan. |
Tugas
1. Telaah pantun 1 sampai 6 sesuai dengan
contoh pada tabel di atas!
2. Telaah gurindam 1 sampai 5 sesuai dengan contoh pada tabel di
atas!
EmoticonEmoticon