Thursday, January 28, 2021

Menelaah Struktur dan Kebahasaan pada Puisi Rakyat

 Menelaah Struktur dan Kebahasaan pada Puisi Rakyat



Kalimat Perintah

Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi atau bermaksud memberi perintah atau suruhan.

Contoh:

Buanglah sampah pada tempatnya

Kalimat saran

Kalimat saran adalah kalimat yang berisi tentang saran kepada orang lain untuk kebaikan orang lain (sebaiknya, seyogyanya).

Contoh:

Sebaiknya kau pikir dahulu

Demi keputusan yang tepat

Kalimat ajakan

Kalimat ajakan adalah kalimat yang berisi ajakan kepada orang lain untuk melakukan suatu perbuatan (ayo dan mari).

Contoh:

Marilah kita jaga agar lestari

Kalimat seru

Kalimat seru adalah kalimat yang mengungkapkan rasa hati, seperti kagum, heran, senang, dan sedih (alangkah, betapa, dan bukan main).

Contoh:

Alangkah indahnya alam Indonesia ini.

Wahai, pemuda Indonesia teruslah berjuang melestarikan budaya kita.

Kalimat larangan

Kalimat larangan adalah kalimat yang berisi larangan agar orang lain tidak melakukan kegiatan (jangan, hidari).

Contoh:

Janganlah berprasangka buruk kepada sesama

Kata penghubung yang sering digunakan pada puisi rakyat

Kata penghubung tujuan

Merupakan kata penghubung modalitas yang menjelaskan maksud dan tujuan suatu acara atau tindakan (supaya, untuk, agar, dan guna).

Kata penghubung sebab (kausal)

Menjelaskan bahwa suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas sebab tertentu (sebab, sebab itu, karena, dan oleh karena itu).

Kata penghubung akibat

Konjungsi yang menggambarkan suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas sebab peristiwa lain. Konjungsi yang dipakai adalah sehingga, sampai, dan akibatnya.

Kata penghubung syarat

Konjungsi syarat yang menjelaskan suau hal bias terpenuhi apabila syarat yang ada dipenuhi, atau dijalankan. Contoh kata yang digunakan adalah jika, jikalau, apabila, asalkan, kalau, dan bilamana.

Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk

Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu subjek dan satu predikat.

Contoh : Pagi-pagi saya sarapan.

Kalimat majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek atau predikat. Kalimat majemuk terjadi dari penggabungan dua kalimat dasar atau lebih.

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang kedudukannya tidak setara/sederajat.

Kalimat majemuk hubungan syarat

Ditandai dengan : jika, seandainya, asalkan,apabila, andaikan Contoh : Jika hidup bermalas-malasan, masa depan tak tentu arah.

Kalimat majemuk hubungan tujuan Ditandai dengan : agar, supaya, biar. Contoh : Agar hidup tercapai tujuan, hendaklah pemuda rajin belajar.

Kalimat majemuk konsensip Ditandai dengan : walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, sungguh pun Contoh : Walaupun  belajar banyak godaan, tetaplah teguh mencapai harapan.

Kalimat majemuk hubungan penyebaban Ditandai dengan : sebab, karena, oleh karena Contoh : Hari ini aku bersedih karena  berpisah dengan sahabat. Hari ini aku bersedih karena berpisah dengan orang terkasih.

Kalimat majemuk hubungan perbandingan Ditandai dengan: ibarat, seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, lebih baik.

Contoh :  Belajar di waktu kecil seperti melukis di atas batu.

Kalimat majemuk hubungan akibat

Ditandai dengan : sehingga, sampai-sampai, maka Contoh : Dian belajar begitu keras sehingga dapat memenangi olimpiade itu.

Kalimat majemuk hubungan cara

Contoh : Dengan cara menjual koran, dia mendapatkan uang untuk hidup Dengan berpikir cermat generasi muda menggapai asa.

 

Pantun 1

Buanglah sampah pada tempatnya,

Jangan membuang di tengah jalan;

Kalau kita tidak mau bertanya,

Tidak bisa mencapai semua harapan.

Pantun 2

Penghasil batik di Yogyakarta,

Penghasil ulos Sumatera Utara;

Kalau kamu memiliki cita-cita,

Hendaklah mau sedikit sengsara.

Pantun 3

Membeli buku di daerah pecinan

Membeli buku lebih dari satu

Janganlah menunda pekerjaan

Hindari menyia-nyiakan waktu

Pantun 4

Beli masi ke tempat Mbak Lulu

Beli pensil ke toko Cak Mamat

Sebaiknya kau pikir dahulu

Demi keputusan yang tepat

Pantun 5

Di Bengkulu tumbuh bunga raflesia

Bunga unik tanpa duri

Alangkah indahnya alam Indonesia

Marilah kita jaga agar lestari

Pantun 6

Fatamorgana ternyata semu

Namun indahnya tiada terkira

Patuhilah selalu nasihat ibumu

Agar hidupmu tidak sengsara

 

Pantun

Ambillah  kapas menjadi benang

Ambillah  benang menjadi kain

Kalau kamu ingin dikenang

Berbuat baiklah dengan orang lain

 

Contoh menelaah Struktur dan Kebahasaan pantun

Struktur penyajian pantun  dua larik sampiran dan dua larik isi pantun. Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna/isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat   perintah. Larik   satu dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat (kalau), pada larik 3  dan  larik 4 merupakan hasil . Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk.

 

 

Menelaah Struktur dan Bahasa Gurindam Bacalah gurindam berikut!

Apabila kelakuan baik berbudi

Hidup menjadi indah tak akan merugi

 

Dengan orang tua jangan pernah melawan

Kalau tidak mau hidup berantakan

 

Jagalah hati jagalah lisan

Agar kau tidak hidup dalam penyesalan

 

Sayangilah orang tua dengan sepenuh hati

Itulah cara menunjukan bakti

 

Belajar janganlah ditunda-tunda

Karena kamu tidak akan kembali muda

 

Gurindam

Apabila kelakuan baik berbudi

Hidup menjadi indah tak akan merugi

 

Contoh menelaah gurindam

Penelaahan Struktur penyajian gurindam  dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat               (larik 1 apabila   ...) dan pada larik 2 kondisi/keaadaan jika syarat dilakukan.

 

 

Tugas

1. Telaah pantun 1 sampai 6 sesuai dengan contoh pada tabel di atas!

2. Telaah gurindam  1 sampai 5 sesuai dengan contoh pada tabel di atas!

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon