Wednesday, September 2, 2020

Pengertian, Jenis, Struktur, Unsur, dan Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fantasi

 



PENGERTIAN TEKS CERITA FANTASI

Teks cerita fantasi adalah bahan tertulis yang berbentuk karangan atau tulisan untuk menuturkan, menggambarkan, atau membayangkan berbagai perbuaan, pengalaman, dan kejadian berupa angan-angan, khayalan, imajinasi, atau rekaan belaka. Dengan kata lain, hal-hal yang digambarkan dalam teks fantasi adalah hal-hal yang tidak nyata atau fiksi.

JENIS-JENIS CERITA FANTASI

Berdasarkan kesesuaiannya dengan kehiduapan yang nyata, cerita fantasi dibagi menjadi 2 yaitu fantasi secara total dan fantasi sebagian (irisan).

1.  Cerita Fantasi Total: Kategori ini berisi fantasi pengarang terhadap objek tertentu. Pada kategori ini semua yang terdapat pada cerita tidak semua terjadi dalam dunia nyata.

2.  Cerita Fantasi Irisan: Kategori ini berisi cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi tetapi masih menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat yang sama pada dunia nyata, atau peristiwa yang pernah terjadi pada dunia nyata.

Berdasarkan latar ceritanya, cerita fantasi dibedakan menjadi 2 latar yaitu latar lintas waktu dan latar waktu sezaman.

Cerita Fantasi Sezaman dan Lintas Waktu

Berdasarkan latar cerita, dibedakan menjadi dua bagian yaitu latar lintas waktu dan latar waktu sezaman. Penjelasannya seperti ini:

a. Latar Fantasi Sezaman: Maksudnya latar yang digunakan satu masa (fantasi masa kini, masa lampau, atau masa yang akan datang/futuristik).

b. Latar Fantasi Lintas Waktu: Maksudnya berarti cerita fantasi yang menggunakan 2 latar waktu yang berbeda. Misalnya: masa sekarang dengan masa pada zaman prasejarah, masa sekarang dan masa 50 tahun mendatang/futuristik).

STRUKTUR TEKS CERITA FANTASI

1. Orientasi (Pembukaan): yaitu dimana pengarang memberikan pengenalan tentang tema, penokohan, dan sedikit alur cerita kepada para pembaca.

2. Konflik: bagian yang terjadi permasalahan dimulai dari awal hingga menuju puncak masalah.

3. Resolusi: bagian ini merupakan penyelesaian dari permasalahan atau konflik yang sedang terjadi. Resolusi merupakan bagian penentu yang mengarah pada ending.

4. Koda (penutup): bagian ini merupakan penutup cerita fantasi. Ending dibedakan menjadi 2, yakni happy ending dan sad ending.

UNSUR-UNSUR CERITA FANTASI

1.    Ada keajaiban, keanehan, dan kemisteriusan

Cerita mengungkapkan hal-hal supranatural, kemisteriusan, dan keghaiban yang tidak ditemui dalam dunia nyata. Cerita fantasi adalah cerita fiksi berjenis fantasi (dunia imajinatif yang diciptakan penulis). Pada cerita fantasi hal yang tidak mungkin dijadikan biasa. Tokoh dan latar yang diciptakan penulis tidak ada di dunia nyata atau modifikasi dunia nyata.

2.    Ide cerita

Ide cerita terbuka terhadap daya hayal penulis, tidak dibatasi oleh realitas atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan dunia nyata dan dunia khayal yang diciptakan pengarang. Ide cerita terkadang bersifat sederhana tapi mampu menitipkan pesan yang menarik. Tema cerita fantasi adalah gaib, supernatural atau futuristik.

3.    Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)

Peristiwa yang dialami tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak tidak ada pada kehidupan sehari-hari. Alur dan latar cerita fantasi memiliki kekhasan. Rangkaian peristiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang menerobos dimensi ruang dan waktu. Jalinan peristiwa pada cerita fantasi berpindah-pindah dari berbagai latar yang melintasi ruang dan waktu.

4.    Tokoh unik (memiliki kesaktian)

Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh memiliki kesaktian-kesaktian tertentu. Tokoh mengalami peristiwa misterius yang tidak terjadi pada kehidupan sehari-hari . Tokoh mengalami kejadian dalam berbagai latar waktu. Tokoh dapat ada pada waktu dan tempat yang berbeda zaman (bisa waktu lampau atau waktu yang akan datang atau futuristik).

5.    Bersifat fiksi

Cerita fantasi bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Cerita fantasi bisa diilhami oleh latar nyata atau objek nyata dalam kehidupan tetapi diberi fantasi.

6.    Bahasa

Penggunaan sinonim dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup menonjol. Bahasa yang digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal).

 

UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERITA FANTASI

Unsur intrinsik cerita fantasi terbagi menjadi 6 bagian, yaitu Tema, Alur, Tokoh dan Penokohan, Latar, Sudut Pandang, dan Amanat. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun suatu karya sastra di dalam karya sastra itu sendiri.

1.  Tema, yaitu ide yang paling mendasar yang menjadi acuan untuk mengembangkan suatu cerita.

2.  Alur, yaitu jalan atau alur cerita yang berupa peristiwa-peristiwa yang tersusun dan saling berkaitan satu sama lain.

3.  Tokoh dan penokohan, yaitu karekter dari pemeran atau pelaku didalam suatu cerita.

4.  Latar, yaitu tempat, waktu, serta suasana yang menjadi latar belakang suatu cerita.

5.  Sudut pandang, yaitu posisi pengarang dalam membawakan suatu cerita.

6.  Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan oleh pegarang sebuah cerita didalam cerita dan penokohan.

 

KAIDAH KEBAHASAAN TEKS CERITA FANTASI

Terdapat 6 ciri-ciri kebahasaan dalam cerita fantasi, yaitu:

1.  Penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan.  (contoh: aku, mereka, dia, dikau, engkau, Quen, Angel Biru).

2.  Penggunaan kata yang mencerap panca indera dalam diskripsi latar (tempat, waktu, dan suasana), contohnya dalam beberapa teks berikut.

3.  Menggunakan pilihan kata dengan makna kias dan makna khusus.

Contoh: Monster itu bekaki empat. Langkah seribunya penuh dengan keberanian.  Semakin mendekat semakin melawan.

4.  Kata sambung penanda urutan waktu

Kata sambung urutan waktu itu, sementara itu, bersamaan dengan itu, tiba-tiba, ketika, sebelum, dan sebagainya. Penggunaan kata sambung uruan waktu untuk menandakan datangnya tokoh lain atau perubahan latar, baik latar suasana, waktu, dan tempat.

Contoh:

a. Sebelum Alien itu datang langit mendung

b. Tiga tahun yang lalu, gunung itu memuntahkan lahar dingin

c. Akhirnya, Raja Zahab berkuasa kembali di kerajaan Saturnus.

5.  Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan.

Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan berfungsi untuk menggerakan cerita  (memulai masalah).

Contoh:

a. Tiba-tiba pesawat tempur melepaskan tembakan petamanya.

b. Ditengah pesta datanglah pereman-pereman itu.

c. Tanpa ku duga, Cermin Ajaib berpindah tempat.

6.  Penggunaan dialog/kalimat langsung dalam cerita.

Contoh: “Berlarilah Natakoo! Monster itu mengejarmu.” teriak ninja Kusuke dengan kecemasan. Natakoo pun berlari sekuat tenaganya.

LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN CERITA FANTASI

Cerita fantasi dapat disusun dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.

1.  Memilih topik atau menjadi dasar penceritaan, yaitu menentukan ide awal.

2.  Mengumpulkan materi sebagai bahan uraian dengan melakukan riset.

3.  Menentukan pola pengembangan bahan uraian. Pengarang dapat melakukan pembuatan detail-detail ide awal cerita.

4.  Menyusun kerangka paragraf berupa gagasan dan gagasan penjelas lainnya.

5.  Mengembangkan kerangka paragraf menjadi kalimat yang padu sehingga tersusun sebuah cerita.


Artikel Terkait


EmoticonEmoticon