PENGERTIAN
TEKS CERITA FANTASI
Teks cerita fantasi adalah bahan tertulis yang berbentuk
karangan atau tulisan untuk menuturkan, menggambarkan, atau membayangkan
berbagai perbuaan, pengalaman, dan kejadian berupa angan-angan, khayalan,
imajinasi, atau rekaan belaka. Dengan kata lain, hal-hal yang digambarkan dalam
teks fantasi adalah hal-hal yang tidak nyata atau fiksi.
JENIS-JENIS
CERITA FANTASI
Berdasarkan kesesuaiannya dengan kehiduapan yang nyata,
cerita fantasi dibagi menjadi 2 yaitu fantasi secara total dan fantasi sebagian
(irisan).
1. Cerita
Fantasi Total: Kategori ini berisi fantasi pengarang terhadap objek tertentu.
Pada kategori ini semua yang terdapat pada cerita tidak semua terjadi dalam
dunia nyata.
2. Cerita
Fantasi Irisan: Kategori ini berisi cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi
tetapi masih menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata, menggunakan nama
tempat yang sama pada dunia nyata, atau peristiwa yang pernah terjadi pada
dunia nyata.
Berdasarkan latar ceritanya, cerita fantasi dibedakan
menjadi 2 latar yaitu latar lintas waktu dan latar waktu sezaman.
Cerita Fantasi Sezaman dan Lintas Waktu
Berdasarkan latar cerita, dibedakan menjadi dua bagian
yaitu latar lintas waktu dan latar waktu sezaman. Penjelasannya seperti ini:
a. Latar
Fantasi Sezaman: Maksudnya latar yang digunakan satu masa (fantasi masa kini,
masa lampau, atau masa yang akan datang/futuristik).
b. Latar
Fantasi Lintas Waktu: Maksudnya berarti cerita fantasi yang menggunakan 2 latar
waktu yang berbeda. Misalnya: masa sekarang dengan masa pada zaman prasejarah,
masa sekarang dan masa 50 tahun mendatang/futuristik).
STRUKTUR
TEKS CERITA FANTASI
1. Orientasi
(Pembukaan): yaitu dimana pengarang memberikan pengenalan tentang tema,
penokohan, dan sedikit alur cerita kepada para pembaca.
2. Konflik:
bagian yang terjadi permasalahan dimulai dari awal hingga menuju puncak
masalah.
3. Resolusi:
bagian ini merupakan penyelesaian dari permasalahan atau konflik yang sedang
terjadi. Resolusi merupakan bagian penentu yang mengarah pada ending.
4. Koda
(penutup): bagian ini merupakan penutup cerita fantasi. Ending dibedakan
menjadi 2, yakni happy ending dan sad ending.
UNSUR-UNSUR
CERITA FANTASI
1. Ada
keajaiban, keanehan, dan kemisteriusan
Cerita
mengungkapkan hal-hal supranatural, kemisteriusan, dan keghaiban yang tidak
ditemui dalam dunia nyata. Cerita fantasi adalah cerita fiksi berjenis fantasi
(dunia imajinatif yang diciptakan penulis). Pada cerita fantasi hal yang tidak
mungkin dijadikan biasa. Tokoh dan latar yang diciptakan penulis tidak ada di
dunia nyata atau modifikasi dunia nyata.
2. Ide
cerita
Ide
cerita terbuka terhadap daya hayal penulis, tidak dibatasi oleh realitas atau
kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan dunia nyata dan dunia khayal yang
diciptakan pengarang. Ide cerita terkadang bersifat sederhana tapi mampu
menitipkan pesan yang menarik. Tema cerita fantasi adalah gaib, supernatural
atau futuristik.
3. Menggunakan
berbagai latar (lintas ruang dan waktu)
Peristiwa
yang dialami tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih ada dalam
kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak tidak ada pada kehidupan
sehari-hari. Alur dan latar cerita fantasi memiliki kekhasan. Rangkaian
peristiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang menerobos dimensi
ruang dan waktu. Jalinan peristiwa pada cerita fantasi berpindah-pindah dari
berbagai latar yang melintasi ruang dan waktu.
4. Tokoh
unik (memiliki kesaktian)
Tokoh
dalam cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik yang tidak ada dalam
kehidupan sehari-hari. Tokoh memiliki kesaktian-kesaktian tertentu. Tokoh
mengalami peristiwa misterius yang tidak terjadi pada kehidupan sehari-hari .
Tokoh mengalami kejadian dalam berbagai latar waktu. Tokoh dapat ada pada waktu
dan tempat yang berbeda zaman (bisa waktu lampau atau waktu yang akan datang
atau futuristik).
5. Bersifat
fiksi
Cerita
fantasi bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Cerita fantasi bisa diilhami
oleh latar nyata atau objek nyata dalam kehidupan tetapi diberi fantasi.
6. Bahasa
Penggunaan
sinonim dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup menonjol. Bahasa yang
digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal).
UNSUR-UNSUR
INTRINSIK CERITA FANTASI
Unsur intrinsik cerita fantasi terbagi menjadi 6 bagian,
yaitu Tema, Alur, Tokoh dan Penokohan, Latar, Sudut Pandang, dan Amanat. Unsur
intrinsik adalah unsur yang membangun suatu karya sastra di dalam karya sastra
itu sendiri.
1. Tema,
yaitu ide yang paling mendasar yang menjadi acuan untuk mengembangkan suatu
cerita.
2. Alur,
yaitu jalan atau alur cerita yang berupa peristiwa-peristiwa yang tersusun dan
saling berkaitan satu sama lain.
3. Tokoh
dan penokohan, yaitu karekter dari pemeran atau pelaku didalam suatu cerita.
4. Latar,
yaitu tempat, waktu, serta suasana yang menjadi latar belakang suatu cerita.
5. Sudut
pandang, yaitu posisi pengarang dalam membawakan suatu cerita.
6. Amanat,
yaitu pesan yang ingin disampaikan oleh pegarang sebuah cerita didalam cerita
dan penokohan.
KAIDAH
KEBAHASAAN TEKS CERITA FANTASI
Terdapat 6 ciri-ciri kebahasaan dalam cerita fantasi,
yaitu:
1. Penggunaan
kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan. (contoh: aku, mereka, dia, dikau, engkau,
Quen, Angel Biru).
2. Penggunaan
kata yang mencerap panca indera dalam diskripsi latar (tempat, waktu, dan
suasana), contohnya dalam beberapa teks berikut.
3. Menggunakan
pilihan kata dengan makna kias dan makna khusus.
Contoh:
Monster itu bekaki empat. Langkah seribunya penuh dengan keberanian. Semakin mendekat semakin melawan.
4. Kata
sambung penanda urutan waktu
Kata
sambung urutan waktu itu, sementara itu, bersamaan dengan itu, tiba-tiba,
ketika, sebelum, dan sebagainya. Penggunaan kata sambung uruan waktu untuk
menandakan datangnya tokoh lain atau perubahan latar, baik latar suasana,
waktu, dan tempat.
Contoh:
a.
Sebelum Alien itu datang langit mendung
b.
Tiga tahun yang lalu, gunung itu memuntahkan lahar dingin
c.
Akhirnya, Raja Zahab berkuasa kembali di kerajaan Saturnus.
5. Penggunaan
kata/ungkapan keterkejutan.
Penggunaan
kata/ungkapan keterkejutan berfungsi untuk menggerakan cerita (memulai masalah).
Contoh:
a.
Tiba-tiba pesawat tempur melepaskan tembakan petamanya.
b.
Ditengah pesta datanglah pereman-pereman itu.
c.
Tanpa ku duga, Cermin Ajaib berpindah tempat.
6. Penggunaan
dialog/kalimat langsung dalam cerita.
Contoh:
“Berlarilah Natakoo! Monster itu mengejarmu.” teriak ninja Kusuke dengan
kecemasan. Natakoo pun berlari sekuat tenaganya.
LANGKAH-LANGKAH
MENYUSUN CERITA FANTASI
Cerita fantasi dapat disusun dengan mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut.
1. Memilih
topik atau menjadi dasar penceritaan, yaitu menentukan ide awal.
2. Mengumpulkan
materi sebagai bahan uraian dengan melakukan riset.
3. Menentukan
pola pengembangan bahan uraian. Pengarang dapat melakukan pembuatan
detail-detail ide awal cerita.
4. Menyusun
kerangka paragraf berupa gagasan dan gagasan penjelas lainnya.
5. Mengembangkan
kerangka paragraf menjadi kalimat yang padu sehingga tersusun sebuah cerita.
EmoticonEmoticon