Teks
1
Parangtritis
nan Indah
Salah satu andalan wisata Kota
Yogyakarta adalah Pantai Parangtritis. Tepatnya Pantai Parangtritis berada di
Kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini terletak
sekitar 27 km arah selatan Yokyakarta. Pemandangan Pantai Parangtritis sangat
memesona. Di sebelah kiri, terlihat tebing yang sangat tinggi, di sebelah
kanan, kita bisa melihat batu karang besar yang seolah-olah siap menjaga
gempuran ombak yang datang setiap saat. Pantai bersih dengan buih-buih putih
bergradasi abu-abu dan kombinasi hijau sungguh elok. Kemolekan pantai serasa
sempurna di sore hari. Di sore hari, kita bisa melihat matahari terbenam yang
merupakan saat sangat istimewa. Lukisan alam yang sungguh memesona. Semburat
warna merah keemasan di langit dengan kemilau air pantai yang tertimpa matahari
sore menjadi pemandangan yang memukau. Rasa hangat berbaur dengan lembutnya
hembusan angin sore, melingkupi seluruh tubuh. Seakan tersihir kita menyaksikan
secara perlahan matahari seolah-olah masuk ke dalam hamparan air laut.
Banyaknya wisatawan yang selalu
mengunjungi Pantai Parangtritis ini membuat pantai ini tidak pernah sepi dari
pengunjung. Di pantai Parangtritis ini kita bisa menyaksikan kerumunan
anak-anak bermain pasir. Tua muda menikmati embusan segar angin laut. Kita juga
bisa naik kuda ataupun angkutan sejenis andong yang bisa membawa kita ke area
karang laut yang sungguh sangat indah.
Teks
2
Ayah,
Panutanku
Ayahku bernama Abu Salman. Ayah
berpostur sedang, berumur sekitar 54 tahun. Rambutnya putih beruban. Di dagunya
terdapat bekas cukur jenggot putih di dagunya. Kulit ayahku kuning langsat.
Wajah ayah tipikal Batak dengan rahang yang kuat dan hidung mancung tapi agak
besar. Matanya hitam tajam dengan alis tebal. Sepintas ayahku seperti orang
India.
Meskipun kelihatannya mengerikan,
ayahku orang yang sabar. Wajahnya teduh dan selalu tersenyum menghadapi masalah
apa pun. Ya, ayahku adalah orang yang paling sabar yang pernah aku kenal.
Tidak pernah terlihat marah-marah atau
membentak. Beliau selalu menunjukkan perasaanya lewat gerakan bermakna di
wajahnya. Jika melihat anaknya membandel, ayah hanya menggeleng sambil berkata
lirih untuk membujuknya. Tidak seperti orang Batak yang logatnya agak keras,
ayahku sangat pendiam. Beliau yang irit kata, lebih suka memberi contoh
langsung kepada anaknya tanpa perlu menggurui. Bagai air yang mengalir tenang,
tetapi sangat dalam. Beliau adalah teladan bagi anak-anaknya.
Teks
3
Ibu, Inspirasiku
Ibuku bernama Wulandari. Mukanya
selalu bersinar seperti bulan. Cocok sekali dengan namanya yang berarti bulan
bersinar. Mukanya bulat dengan alis tipis seperti semut beriring. Kulit ibuku
sawo matang, khas wanita Jawa. Beliau tidaklah tinggi, tidak pula pendek.
Rambutnya hitam bergelombang. Sampai usia 56 tahun kulihat rambutnya masih
legam tanpa semir. Pandangan matanya yang kuat kini sudah mulai sayu termakan
usia. Namun mata hatinya tetap kuat bagaikan baja.
Ibu adalah wanita yang sangat baik.
Dia ramah dan tutur katanya lembut kepada siapa saja. Dia sangat suka membantu
orang lain, terutama yang sedang dalam kesusahan. Profesinya sebagai guru
semakin mengokohkan prinsipnya untuk selalu mengajarkan kebaikan kepada sesama.
Meskipun sudah berumur, ibuku masih
menuntut ilmu. Ibuku melanjutkan ke jenjang S-2. Padahal harusnya dia sudah
tidak disibukkan oleh tugas kuliah. Tetapi, sepertinya ibuku sangat menikmati
sekolahnya. Sambil bernyanyi kecil dia mengerjakan tugas kuliahnya. Belajar
terus sepanjang hayat, itulah semboyannya.
Teks 4
Si Bagas, Kelinciku
Kelinciku bernama Bagas. Kunamakan
Bagas karena saya berharap kelinci kesayanganku itu selalu sehat dan bugar.
Bagas memiliki bulu yang lebat dan putih bersih. Matanya cokelat seperti madu.
Matanya jernih menyejukkan untuk dipandang. Bibir mungilnya yang merah muda
sungguh menggemaskan. Telinganya panjang
dan melambai-lambai kalau dia berlari.
Bagas
sangatlah manja. Hampir tiap malam, Bagas tidur di ujung kakiku. Sebelum
kuelus-elus dia akan selalu menggangguku. Kalau waktunya makan dia
berputar-putar di depanku sambil mengibas-ngibaskan telinganya yang panjang.
Mulutnya berkomat-kamit seperi orang sedang berdoa. Kemanjaannya membuat aku
selalu rindu.
Bagas memiliki perilaku unik. Kalau
marah, Bagas melakukan atraksi yang menarik. Dia menggunakan kaki belakangnya
dan melompat dalam jangkauan yang begitu jauh. Buk! Sering terdengar dia menjatuhkan diri. Kadang
dia melompat sampai sejauh tiga meter. Kalau tidak dipedulikan, kakinya
dientak-entakkan seperti anak kecil yang merajuk minta dibelikan mainan. Dengan
menggunakan kaki belakangnya pula, dia berdiri sangat tinggi seperti sedang
menunjukkan bahwa dia bisa menarik perhatian kita.
Tugas
1.
Daftarlah hal yang dideskripsikan dari keempat teks deskripsi sebelumnya.
Teks |
Objek/Hal yang dideskripsikan |
1 |
|
2 |
|
3 |
|
4 |
|
2.
Daftarlah tujuan yang akan dicapai dari keempat teks di atas!
Teks |
Tujuan |
1 |
|
2 |
|
3 |
|
4 |
|
3.
Isi teks deskripsi memerinci/ mengonkrettujuan kan objek
Teks |
Tujuan teks |
Rincian Objek |
Perasaan terhadap objek |
1 |
|
|
|
2 |
|
|
|
3 |
|
|
|
4 |
|
|
|
EmoticonEmoticon