PUISI
SEPI DAN SENDIRI
Oleh Kimberly
Apakah masih ada rasa
yang tersisa untukku
walau hanya sekedar
terlintas mengingatku
Malam semakin larut
seiring rasa cemas dalam dada
Apakah besok masih ada
ruang untuk bisa merasakan senyummu
dari Waktu Ku yang tersisa
Semudah itukah kamu
berjalan tanpaku
dan seperti inikah aku
berjalan Tanpamu
Dengan sederhana cara
kamu menjauh seperti berjalan tanpa beban
sementara ada rasa yang
istimewa telah kamu tinggalkan
Mulutku berkata aku
sudah melupakannya
tapi hatiku berbisik
aku telah berbohong
Kalau kamu mau bilang
rindu jangan langsung tiba-tiba,
takutnya aku pingsan
karena terlalu bahagia
aku ingin bertemu dirimu,
tapi aku tahu aku tidak
bisa melakukannya
Hati dan logika tak
sejalan, ketika hati selalu mengingatnya
dan logika selalu
membantahnya.
Aku Bukan Pilihan
hatinya
Lihat dalam mataku
Kaulah Lamunan itu
Dengar Bisikan Hatiku
namamu yang selalu kusebut
Bagaimana bisa aku
Keluarkan mu dari pikiranku,
menahan untuk tidak mengingatmu
saja aku selalu gagal
Kamu seperti supermoon,
cahaya indahnya
menerangi malam ku
aku hanya bisa melihat
dan menikmati
cahaya indahnya tanpa
bisa kubawa pulang
Waktu senja hanya
sebentar
Kamu adalah malam di
Ingatanku walau datang seperti senja
Terkadang aku
bertanya-tanya kenapa pernah ada waktu untuk bersamanya
Kalau akhirnya waktu
bersama itu hanya menjadi cerita lalu
Perbedaan ini membuatmu
menjauh,
Aku tidak mampu
menyamakannya hatimu
Karena tuntutan logika
ilmiah mu mendesaknya
Aku disini berdua
bersama rinduku
Sikapmu seperti sebuah
teka-teki
sulit untuk ditebak Ke
mana arahnya
Aku hanya serpihan masa
lalumu,
Aku tidak bisa
menjadikannya utuh Jika kamu tidak menginginkannya
Karena tempat ternyaman
yang aku cari-cari sudah aku sia-siakan,
Aku tidak bisa lagi
Menelusuri jejak nya dia telah berlalu tanpa ragu
Yang tertinggal hanya
sepi dan sendiri
EmoticonEmoticon