PUISI GADIS KECIL
Oleh
Risma Devi
Tubuh-tubuh
terkoyak
Jatuh
satu per satu dari celah langit yang hampir rubuh
Gadis
kecil mengintip dari balik nisan
Semakin
mendekat ia, menyaksikan peristiwa menari di atas mentari yang mulai ngantuk.
Langkah
tertatih ditertawai gedung-gedung angkuh
Menyusuri
duka yang kian melata
Nanar
mata tercabik nestapa
Menyusuri
jalan,
menuju
tempat yang jauh dari sunyi
Ditampar
angin malam
Menengadah
pada setiap persimpangan
Butir
peluh menggerogoti tubuh
Sebatang
kara mengarungi gelap
Meringis
terhimpit tilam.
Sementara
mereka yang katanya pemimpin, sedang hanyut dalam hingar bingar tawa
duduk
serakah pada kursi bercorak
menyingsing
tangan tanpa iba
Sinis,
bungkam etika.
Sejenak,
pahami laranya
pandangi
punggung telanjang ketika dingin menyelinap dari rongga koran tua
Lihat
tubuh mungil di bawah selusin matahari siang
Ajak
ia bercengkrama, merasakan hidup dalam aroma hutan cendana.
Gadis
kecil berbaju usang, nantikanlah fajar !
Lupakan
rembulan yang memberi mimpi dalam dendam
Karena
esok, cahaya tak membawa duka.
EmoticonEmoticon