PENDAPAT MASYARAKAT TENTANG PUISI
SUKMAWATI SOEKARNO PUTRI
TINTA LOMBOK ~Setelah sekian lama berselancar di dunia sosial media TINTA LOMBOK memilih beberapa pendapat masyarakat terkait dengan puisi
Sukmawati Soekarno Putri. Seorang anak proklamator yang seharusnya jadi teladan
dan contoh bagi masyarakat untuk saling menghormati dan menghargai antar sesama,
baik itu muslim maupun nonmuslim.
Pantasakah
anak dari seorang proklamator untuk berpuisi dengan merendakahkan syariat islam.
Untuk lebih jelasnya mari kita simak pendapat masyarakat terkait puisi Sukmawati
Soekarno Putri yang telah merendahkan syariat islam.
@Dahnilanzar
Bagi
saya Puisi Bu Sukmawati Soekarno Putri adalah subyektifitas dia, dia merasa
suara adzan tak merdu. Bagi ku tak apa, karena suara itu teramat merdu
memanggil, aku menghargai kau tak bisa menikmati suara adzan, Mudah2an suatu
saat kau bisa menikmati suara adzan.
@andiarief
Tak
perlu reaksioner atas puisi Sukmawati. Dia cuma bicara rasa dan estetika Dia
tidak hendak melarang cadar dan azan. Jika orang ini kafir saya maklum, karena
kafir pasti gak suka syariat Islam dan gak suka dengar adzan, tapi jika dia
muslim maka gantilah bajunya dg kain kafan, karena tidak ada ghirah sedikitpun
di hatimu. Tak mengerti syariat Islam bagi pemula itu keniscayan tapi bangga dengan
tak paham syariah bagi muslimah adalah "kecelakaan".
Syariah itu sumber ajaran Islam yg wajib
diketahui oleh pemeluknya. Syariah itu original dari Allah SWT. Apa sih ruginya
utk dia.
Jika tidak mengatakan itu?
apakah selama ini dia teraniaya oleh
muslim?
katanya
pancasila?katanya bhineka?
Tapi
hati dan mulut tak pernah dijaga. Hati menyimpan kebusukan dan mulut
menimbulkan pergesekan..salah umat islam tuh apa?
Suka
atau tidak itu pilihan. saya pun tak suka agama lain selain islam makannya saya
memilih islam. Disaat saya memilih itu karena mencari yang terbaik. yang saya
pilih tentunya yang terbaik buat saya. Namun apakah etis secara eksplisit saya menyebut agama2 yang saya tak
sukai berikut alasannya?
@Dahnilanzar
yang
membedakan muslim dan bukan muslim adalah sholat, dan adzan sebagai penanda
dimulainya waktu sholat, kalau dengan adzan sudah tidak suka, bagaimana dengan
sholatnya?
Kenyataannya,
banyak yang menemui ketenangan, saat adzan berkumandang, banyak yang menemukan
dirinya dan Tuhannya bisa begitu dekat, sehingga menjadi mualaf dan muslim
sejati, bagi muslim adzan adalah panggilan untuk menyadarkan dirinya tentang
kewajiban dan sadar akan dirinya sebagai muslim.
Apa
yang patut dikatakan pada manusia seperti ini menghina dan merendahkan suara
adzan dan shariat agama suci kami. Pastinya juga engkau tak tahu bahwa negeri
ini dibangkitkan darah perlawanannya oleh kalimat takbir. Untuk saudara ku
sesama muslim jangan lupa kelak suara adzan yang terdengar tidak merdu itulah
suara terakhir yang akan dibisikan di telinga kita sebelum jenazah di kubur
Demikian
paparan pendapat puisi Sukmawati Soekarno Putri di atas. semoga bermanfaat setelah membaca beberapa
pendapat tersebut kita sebagai umat muslim mendapat pelajaran agar menjaga
lisan dan saling menghargai antar sesama baik itu muslim maupun nonmuslim (14/04/2018).