CERITA TENTANG AKU
“kriiiing,kriiiing...!!!”
bunyi alarmku berbunyi dan aku tersendat untuk bangun pagi harinya. Aku
berfikir sekolah itu butuh perjuangan yang berat,harus bangun pagi-pagi
terus pulang sore-sore. Banyak hal yang
aku senangi saat berada disekolah yang
pertama adalah bertemu dengan teman-temanku yang lucu,ramah,ceria, sekaligus
menjengkelkan dan berteme sama si dia. Di sekolah aku dan genk-genk pemalasku
hanya menyibukkan diri dengan ngerumpi,pegang handpone,mengganggu teman yang
lagi serius belajar dan lain sebagainya. Masa sekolah memang masa yang penuh
dengan keceriaan sekaligus ada suatu rasa saat itu. Kalian tau kan apa rasa
itu? Ya,itu adalah rasa “CINTA” terhadap si Dia. Sejak saat itu aku mulai
mengenal yang namanya pacaran. “ternyata ini ya rasanya pacaran” itulah
kata-kataku didalam hati,rasaya penuh dengan sayang sekaligus menyakitkan. Rasa
khawatir ada,rasa sedih ada,rasa galau paling ada karena memikirkan tentang si
dia. Sebut saja namanya Arif,dia adalah lelaki yang paling aku sayangi. Namu
sayangnya dia meninggalkanku demi wanita lain yang menurutnya lebih baik
dariku. Aku memulai sebuah hubungan lagi dan hubungan itu tidak sampai beberapa
bulan. Dan sampai akhirnya temanku yang bernama Ismawani mengenalkanku dengan salah satu kakaknya yaitu Wahyudi. Cerita ini
berawal saat isma dijemput oleh kakaknya,panggil saja namanya wahyu. Sore hari
saat pulang sekolah aku melihat wahyu duduk di atas motornya. Mungkin dia mau
menjemput isma pikirku dalam hati. Kemudian dengan rasa canggung akupun
mengampirinya dengan salah satu teman kelasku namanya Asri.
“wahyu,kakaknya isma
kan?” tanyaku
“iya,isma nya mana?”
“ismanya lagi di dalam
mungkin sedang kumpul,mau saya panggilkan?”
“iya,panggilkan. Sudah
lama saya nunggu dia di sini”
“ada syaratnya tapi.”
“apa?”
“kamu harus sms saya
nanti malam”
“iya sudah,cepet
panggilkan makannya”
Kemudian aku dan
temanku asri berlari ke dalam sekolah untuk memanggil isma.
“ismaa!!!(sambil
berteriak)”
“iya ada apa laila?”
“kakakmu nunggu di
luar,cepat dah kamu keluar kasian dia sendirian disana udah lama nunggu kamu”
Kemudian kami beranjak
untuk keluar. Sesampainya di luar akupun menagih wahyu atas janjinya yang akan
menghubungiku nanti malam. Dia meminta nomer telponku tapi aku menyuruhnya
untuk meminta pada isma. Tidak lama kemudian
mereka pergi meninggalkanku untuk pulang. Aku sangat bahagia hari itu
karena bis bertemu dengan orang yang selama ini aku inginkan. Pada malam
harinya aku tidak lepas memegang ponselku,kalian tahu kenapa? Itu karena aku
menunggu telpon sekaligus message darinya padahal besok pagi aku akan ulangan
harian. Namun sayang,semalaman aku menunngu message darinya atu-satupun tidak
ada yang datang aku merasa benar-benar sangat kecewa. Keesokan harinya aku pergi kesekolah,dengan tidak sengaja aku
bertemu denganya didepan sekolah.
“wahyu!”(sambil
berteriak)
“iya?”
“kenapa ndak telpon
saya tadi malam?”
“aku lupa minta nomormu
di isma,nanti malam pasti aku telpon.”
“awas aja kalo kamu
bohong!”(kataku mengancamnya)
Akhirnya dia pergi dan
akupun masuk bersama dengan isma. Sesampai di kelas kami bercerita tentang
kakaknya itu,ternyata wahyu itu bukan kakak kandungnya isma. Wahyu itu ternyata
satu nenek sama isma. Aku mengetahui banyak hal tentang wahyu,aku mulai meng
add akun facebooknya. Malam haripun datang,aku tidak lepas dari tempat
berbaringku dengan memegang handpone di tangan kananku,berharap ada telpon
masuk dari wahyu. Namun sayangnya tidak ada telpon apa lagi message yang
datang. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak mengharapkannya lagi karena
mnurutku di memberiku harapan palsu aliasPHP.
Selang beberapa minggu ada sms datang dari nomor yang tidak aku
kenal,namun aku hanya melihatnya saja tanpa ada rasa untuk membalasnya. Selang
beberapa menit ada sms yang datang lagi.
“laila kenapa ndak balas
sms saya,cueknya....”
Akhirnya akupun membalas message itu
“siapa ya?”
“masak ndak tahu”
Aku tidak membalasnya
karena menurutku itu hal yang tidak penting. Namun dia kembali mengirim
message.
“ini aku wahyu kakaknya
isma”
Aku sangat kaget
membaca message itu. Hatiku tiba-tiba terasa berbunga-bunga hahahahah
iya,berbunga. Di sms sama dia udah sangat snang apalagi ketemu sama orangnya.
Kamipun mulai saling mengenal lebih dekat. Sudah tiga minggu aku
mengenalnya,dia memberi tahuku kalau kelasnya berdekatan dengan kelasnya yang
di lantai dua sekolahnya. Setiap hari kami bertemu walaupun terhalang dinding
pembatas sekolahnya,namun aku merasa sangat bahagia. Beberapa hari kemudian
kami semakin sering bertemu di depan sekolah,kebetulan saat itu kita sama-sama
melaksanakan mid semester. Setiap pulang sekolah aku selalu bertemu dengannya
yang sedang menunggu isma pulang sekolah. Akhirnya sejak saat itu aku
memutuskan untuk selalu bersama dengan isma agar setiap hari bisa bertemu
dengannya. Setiap malam wahyu selalu menelponku tapi aku tidak berani untuk
mengangkatnya karena ku takut ketahuan sama ibu dan ayahku. Akhirnya aku
dengannya memutuskan untuk berkomunikasi melalui message saja. Beberapa waktu
berlalu,rasaku kepadannya sangat dalam,aku benar-benar merasakan cinta
untuknya. Aku ingin mengatakan perasaanku kepadannya,namun aku malu sebagai
perumpuan. “haruskah aku yang harus jujur kepadannya?” tanyaku dalam hati.
Namun aku mulai berfikir,”apakah rasaku ini juga rasanya?” itulah yang
membuatku semakin mengurungkan niatku untuk jujur kepadanya. Dia benar-benar
membuatku nyaman,aku merasa sangat bahagia bersamanya.
“Laila?” memanggil
namaku
“iya,ada apa? Tumben
panggil saya?”
“aku ingin ngomong
sesuatu sama kamu.”
Waaaw!!!!!! Hatiku
mulai bergetar,dalam angan aku berkata,”mungkin wahyu ingin mengatakan
perasaannya kepadaku”.
“aku juga mau bicara
jujur sama kamu wahyu”. Kataku kepadanya
“ya sudah kamu aja yang
duluan”
“ndak,kamu kan cowok
jadi kamu sih yang duluan ngomong”
“baiklah aku akan
jujur. Jadi selama ini aku sudah......”
“kenapa kamu
grogi?,biasa aja kalo mau bicara sama saya”
“sebenarnya aku......
aku minta maaf sebelumnya”
Aku benar-benar lelah
untuk mendengar pembicaraannya yang mulai tidak keruan. Walaupun begitu aku
benar-benar sangat bahagia dan sungguh senang karena dia akan mengatakan
perasaannya kepadaku.
“sebenarnya aku sudah
mempunyai pacar la”. (sambil menundukkan kepalanya)
Saat itu jantungku
terasa berhenti berdetak,aku merasa tidak bisa menghirup udara,saat itu hatiku
benar-benar hancur lebur.
“maaf aku baru jujur
sekarang”. Katanya
“iya ndak apa-apa
kok,semoga kalian bahagia. Yang langgeng ya hubungannya”
Aku benar-benar sakit
namun berusaha untuk tersenyum untuk kebaahagiaan orang yang selama ini aku
inginkan.
“oh iya,tadi kamu mau
bilang apa?”. Katanya kepadaku
“oooh yang itu,ndak
jadi sudah. Aku lupa mau bilang apa tadi”
Akupun pergi
meninggalkannya.
“Laila? Kamu nggak
apa-apa kan”. Teriaknya
Sambil membelakanginya
aku menganggukkan kepalaku. Sambil
berjalan aku hanya menangis benar-benar tidak percaya atas apa yang wahyu
katakan saat itu. Ya Allah mungkin aku akan gila karena tidak mendapatkan orang
yang aku sayang. Saat itu aku hanya mengisi malam-malamku dengan
menangis,menangisi dia yang sudah bahagia dengan pacar barunya itu. Dua hari
aku tidak bisa makan,di sekolah aku hanya termenung dengan mata membengkak.
Teman-temanku sangat heran kepadaku. Aku yang selalu ceria kini menjadi remaja
yang hanya menangisi seorang lelaki yang mungkin tidak ada rasa kepadanya. Aku
tidak semangat mengikuti pelajaran. Hari berlalu hari aku merasa semakin sesak
karena menyimpan sakt ini tanpa ada pengurangan sedkitpun. Akhirnya aku berniat
untuk tidak mengenal yang namanya lelaki. Aku berusaha bangkit dari
keterpurukan,aku menemui salah seorang kakakku. Namanya Nur Azizah,aku memilih
dirinya sebagai pembangkit semangatku karena aku tahu dialah orang yang tepat.
“kak?”
“iya dek,ada yang bisa
kakak bantu?”
Aku memberi tahu segala
permasalahanku,meskipun aku merasa malu untuk mengungkapkannya. Namun jika hanya
aku yang tahu masalah ini,maka aku akan merasa semakin sakit.
“adek harus yakin,jodoh
itu ada di tangan-Nya,jadi ndak usah khawatir lelaki yang baik itu untuk wanita
yang baik begitupun sebaliknya”. Katanya
“tapi aku gak rela
melihat dia dengan wanita lain kak”
“berarti adek masih
belum yakin kalo jodoh itu ada di tangan yang Kuasa,percayalah. Jika namamu dan
nama lelaki yang adek inginkan itu sudah ditulis di Lauhul Mahfuz,maka akan
dipertemukan-Nya dengan cara-Nya yang indah”.
“jadi adek harus
bagaimana kak?”
“sebaiknya mulai
sekarang ndak usah pacaran,pikir aja apa yang akan kamu dapatkan dengan
pacaran,bahagia di atas godaan syaiton sih iya. Kasian kan pahala
sedekah,shalat,puasa, dan ibadah yang adek dapatkan akan gugur karena suatu
perkara yaitu pacaran.”
Setelah aku renungkan
ternyata ada benarnya kata-kata kakakku itu.
“mulai sekarang adek
harus meruah diri menjadi wanita yang lebih baik,berbakti kepada orang
tua,rajin belajar,rajin ibadah kepada-Nya.”
Wanita yang lebih baik?
Sepertnya aku tidak pernah termasuk pada kategori itu karena selama ini aku
hanya memerhatikan penampilanku yang menjejerkan aurat kemana-mana.
Berbakti kepada oarang
tua? Aku sangat jarang melakukanya,setiap aku disuruh untuk mengerjakan sesuatu
aku selalu beralasan kadang-kadang aku berkata”ah” padahal kata-kata itu tidak
boleh untuk diucapkan.
Rajin belajar? Rajin
pegang hp sih iya,ke sekolah Cuma datang untuk main-main saja,aku sangat jarang
memerhatikan guru apalagi dipelajaran yang tidak aku sukai seperti
matematika,kimia,fisika dan biologi,padahal aku mengambil jurusan mipa.
Beribadah kepada-Nya?
Benar-benar sangat jarang,setiap malam aku hanya menyibukkan diri dengan
membaca dan menulis sms,membaca al-Quran seakan sangat jarang. Menghabiskan
uang untuk membeli pulsa untuk
menghubungi kekasih haram dan tidak pernah bersedekah.
Sekarang aku
benar-benar sudah sadar apa yang selama ini aku perbuat pada diriku sendiri,aku
yag hanya menyakiti hatiku sendiri karena seorang lelaki yang belum tentu
jodohku. Aku akhirnya memutuskan untuk tidak pacaran,karena aku tidak ingin
pahala ibadahku gugur karena pacaran. No Pacaran mulai sekarang.