Tuesday, April 3, 2018

CERITA TENTANG AKU


CERITA TENTANG AKU

“kriiiing,kriiiing...!!!” bunyi alarmku berbunyi dan aku tersendat untuk bangun pagi harinya. Aku berfikir sekolah itu butuh perjuangan yang berat,harus bangun pagi-pagi terus  pulang sore-sore. Banyak hal yang aku senangi saat berada disekolah  yang pertama adalah bertemu dengan teman-temanku yang lucu,ramah,ceria, sekaligus menjengkelkan dan berteme sama si dia. Di sekolah aku dan genk-genk pemalasku hanya menyibukkan diri dengan ngerumpi,pegang handpone,mengganggu teman yang lagi serius belajar dan lain sebagainya. Masa sekolah memang masa yang penuh dengan keceriaan sekaligus ada suatu rasa saat itu. Kalian tau kan apa rasa itu? Ya,itu adalah rasa “CINTA” terhadap si Dia. Sejak saat itu aku mulai mengenal yang namanya pacaran. “ternyata ini ya rasanya pacaran” itulah kata-kataku didalam hati,rasaya penuh dengan sayang sekaligus menyakitkan. Rasa khawatir ada,rasa sedih ada,rasa galau paling ada karena memikirkan tentang si dia. Sebut saja namanya Arif,dia adalah lelaki yang paling aku sayangi. Namu sayangnya dia meninggalkanku demi wanita lain yang menurutnya lebih baik dariku. Aku memulai sebuah hubungan lagi dan hubungan itu tidak sampai beberapa bulan. Dan sampai akhirnya temanku yang bernama Ismawani mengenalkanku dengan  salah satu kakaknya yaitu Wahyudi. Cerita ini berawal saat isma dijemput oleh kakaknya,panggil saja namanya wahyu. Sore hari saat pulang sekolah aku melihat wahyu duduk di atas motornya. Mungkin dia mau menjemput isma pikirku dalam hati. Kemudian dengan rasa canggung akupun mengampirinya dengan salah satu teman kelasku namanya Asri.
“wahyu,kakaknya isma kan?” tanyaku
“iya,isma nya mana?”
“ismanya lagi di dalam mungkin sedang kumpul,mau saya panggilkan?”
“iya,panggilkan. Sudah lama saya nunggu dia di sini”
“ada syaratnya tapi.”
“apa?”
“kamu harus sms saya nanti malam”
“iya sudah,cepet panggilkan makannya”
Kemudian aku dan temanku asri berlari ke dalam sekolah untuk memanggil isma.
“ismaa!!!(sambil berteriak)”
“iya ada apa laila?”
“kakakmu nunggu di luar,cepat dah kamu keluar kasian dia sendirian disana udah lama nunggu kamu”


Kemudian kami beranjak untuk keluar. Sesampainya di luar akupun menagih wahyu atas janjinya yang akan menghubungiku nanti malam. Dia meminta nomer telponku tapi aku menyuruhnya untuk meminta pada isma. Tidak lama kemudian  mereka pergi meninggalkanku untuk pulang. Aku sangat bahagia hari itu karena bis bertemu dengan orang yang selama ini aku inginkan. Pada malam harinya aku tidak lepas memegang ponselku,kalian tahu kenapa? Itu karena aku menunggu telpon sekaligus message darinya padahal besok pagi aku akan ulangan harian. Namun sayang,semalaman aku menunngu message darinya atu-satupun tidak ada yang datang aku merasa benar-benar sangat kecewa. Keesokan harinya aku  pergi kesekolah,dengan tidak sengaja aku bertemu denganya didepan sekolah.
“wahyu!”(sambil berteriak)
“iya?”
“kenapa ndak telpon saya tadi malam?”
“aku lupa minta nomormu di isma,nanti malam pasti aku telpon.”
“awas aja kalo kamu bohong!”(kataku mengancamnya)
Akhirnya dia pergi dan akupun masuk bersama dengan isma. Sesampai di kelas kami bercerita tentang kakaknya itu,ternyata wahyu itu bukan kakak kandungnya isma. Wahyu itu ternyata satu nenek sama isma. Aku mengetahui banyak hal tentang wahyu,aku mulai meng add akun facebooknya. Malam haripun datang,aku tidak lepas dari tempat berbaringku dengan memegang handpone di tangan kananku,berharap ada telpon masuk dari wahyu. Namun sayangnya tidak ada telpon apa lagi message yang datang. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak mengharapkannya lagi karena mnurutku di memberiku harapan palsu aliasPHP.  Selang beberapa minggu ada sms datang dari nomor yang tidak aku kenal,namun aku hanya melihatnya saja tanpa ada rasa untuk membalasnya. Selang beberapa menit ada sms yang datang lagi.
“laila kenapa ndak balas sms saya,cueknya....”
 Akhirnya akupun membalas message itu
“siapa ya?”
“masak ndak tahu”
Aku tidak membalasnya karena menurutku itu hal yang tidak penting. Namun dia kembali mengirim message.
“ini aku wahyu kakaknya isma”
Aku sangat kaget membaca message itu. Hatiku tiba-tiba terasa berbunga-bunga hahahahah iya,berbunga. Di sms sama dia udah sangat snang apalagi ketemu sama orangnya. Kamipun mulai saling mengenal lebih dekat. Sudah tiga minggu aku mengenalnya,dia memberi tahuku kalau kelasnya berdekatan dengan kelasnya yang di lantai dua sekolahnya. Setiap hari kami bertemu walaupun terhalang dinding pembatas sekolahnya,namun aku merasa sangat bahagia. Beberapa hari kemudian kami semakin sering bertemu di depan sekolah,kebetulan saat itu kita sama-sama melaksanakan mid semester. Setiap pulang sekolah aku selalu bertemu dengannya yang sedang menunggu isma pulang sekolah. Akhirnya sejak saat itu aku memutuskan untuk selalu bersama dengan isma agar setiap hari bisa bertemu dengannya. Setiap malam wahyu selalu menelponku tapi aku tidak berani untuk mengangkatnya karena ku takut ketahuan sama ibu dan ayahku. Akhirnya aku dengannya memutuskan untuk berkomunikasi melalui message saja. Beberapa waktu berlalu,rasaku kepadannya sangat dalam,aku benar-benar merasakan cinta untuknya. Aku ingin mengatakan perasaanku kepadannya,namun aku malu sebagai perumpuan. “haruskah aku yang harus jujur kepadannya?” tanyaku dalam hati. Namun aku mulai berfikir,”apakah rasaku ini juga rasanya?” itulah yang membuatku semakin mengurungkan niatku untuk jujur kepadanya. Dia benar-benar membuatku nyaman,aku merasa sangat bahagia bersamanya.
“Laila?” memanggil namaku
“iya,ada apa? Tumben panggil saya?”
“aku ingin ngomong sesuatu sama kamu.”
Waaaw!!!!!! Hatiku mulai bergetar,dalam angan aku berkata,”mungkin wahyu ingin mengatakan perasaannya kepadaku”.
“aku juga mau bicara jujur sama kamu wahyu”. Kataku kepadanya
“ya sudah kamu aja yang duluan”
“ndak,kamu kan cowok jadi kamu sih yang duluan ngomong”
“baiklah aku akan jujur. Jadi selama ini aku sudah......”
“kenapa kamu grogi?,biasa aja kalo mau bicara sama saya”
“sebenarnya aku...... aku minta maaf sebelumnya”
Aku benar-benar lelah untuk mendengar pembicaraannya yang mulai tidak keruan. Walaupun begitu aku benar-benar sangat bahagia dan sungguh senang karena dia akan mengatakan perasaannya kepadaku.
“sebenarnya aku sudah mempunyai pacar la”. (sambil menundukkan kepalanya)
Saat itu jantungku terasa berhenti berdetak,aku merasa tidak bisa menghirup udara,saat itu hatiku benar-benar hancur  lebur.
“maaf aku baru jujur sekarang”. Katanya
“iya ndak apa-apa kok,semoga kalian bahagia. Yang langgeng ya hubungannya”
Aku benar-benar sakit namun berusaha untuk tersenyum untuk kebaahagiaan orang yang selama ini aku inginkan.
“oh iya,tadi kamu mau bilang apa?”. Katanya kepadaku
“oooh yang itu,ndak jadi sudah. Aku lupa mau bilang apa tadi”
Akupun pergi meninggalkannya.
“Laila? Kamu nggak apa-apa kan”. Teriaknya
Sambil membelakanginya aku  menganggukkan kepalaku. Sambil berjalan aku hanya menangis benar-benar tidak percaya atas apa yang wahyu katakan saat itu. Ya Allah mungkin aku akan gila karena tidak mendapatkan orang yang aku sayang. Saat itu aku hanya mengisi malam-malamku dengan menangis,menangisi dia yang sudah bahagia dengan pacar barunya itu. Dua hari aku tidak bisa makan,di sekolah aku hanya termenung dengan mata membengkak. Teman-temanku sangat heran kepadaku. Aku yang selalu ceria kini menjadi remaja yang hanya menangisi seorang lelaki yang mungkin tidak ada rasa kepadanya. Aku tidak semangat mengikuti pelajaran. Hari berlalu hari aku merasa semakin sesak karena menyimpan sakt ini tanpa ada pengurangan sedkitpun. Akhirnya aku berniat untuk tidak mengenal yang namanya lelaki. Aku berusaha bangkit dari keterpurukan,aku menemui salah seorang kakakku. Namanya Nur Azizah,aku memilih dirinya sebagai pembangkit semangatku karena aku tahu dialah orang yang tepat.
“kak?”
“iya dek,ada yang bisa kakak bantu?”
Aku memberi tahu segala permasalahanku,meskipun aku merasa malu untuk mengungkapkannya. Namun jika hanya aku yang tahu masalah ini,maka aku akan merasa semakin sakit.
“adek harus yakin,jodoh itu ada di tangan-Nya,jadi ndak usah khawatir lelaki yang baik itu untuk wanita yang baik begitupun sebaliknya”. Katanya
“tapi aku gak rela melihat dia dengan wanita lain kak”
“berarti adek masih belum yakin kalo jodoh itu ada di tangan yang Kuasa,percayalah. Jika namamu dan nama lelaki yang adek inginkan itu sudah ditulis di Lauhul Mahfuz,maka akan dipertemukan-Nya dengan cara-Nya yang indah”.
“jadi adek harus bagaimana kak?”
“sebaiknya mulai sekarang ndak usah pacaran,pikir aja apa yang akan kamu dapatkan dengan pacaran,bahagia di atas godaan syaiton sih iya. Kasian kan pahala sedekah,shalat,puasa, dan ibadah yang adek dapatkan akan gugur karena suatu perkara yaitu pacaran.”
Setelah aku renungkan ternyata ada benarnya kata-kata kakakku itu.
“mulai sekarang adek harus meruah diri menjadi wanita yang lebih baik,berbakti kepada orang tua,rajin belajar,rajin ibadah kepada-Nya.”
Wanita yang lebih baik? Sepertnya aku tidak pernah termasuk pada kategori itu karena selama ini aku hanya memerhatikan penampilanku yang menjejerkan aurat kemana-mana.
Berbakti kepada oarang tua? Aku sangat jarang melakukanya,setiap aku disuruh untuk mengerjakan sesuatu aku selalu beralasan kadang-kadang aku berkata”ah” padahal kata-kata itu tidak boleh untuk diucapkan.
Rajin belajar? Rajin pegang hp sih iya,ke sekolah Cuma datang untuk main-main saja,aku sangat jarang memerhatikan guru apalagi dipelajaran yang tidak aku sukai seperti matematika,kimia,fisika dan biologi,padahal aku mengambil jurusan mipa.
Beribadah kepada-Nya? Benar-benar sangat jarang,setiap malam aku hanya menyibukkan diri dengan membaca dan menulis sms,membaca al-Quran seakan sangat jarang. Menghabiskan uang  untuk membeli pulsa untuk menghubungi kekasih haram dan tidak pernah bersedekah.
Sekarang aku benar-benar sudah sadar apa yang selama ini aku perbuat pada diriku sendiri,aku yag hanya menyakiti hatiku sendiri karena seorang lelaki yang belum tentu jodohku. Aku akhirnya memutuskan untuk tidak pacaran,karena aku tidak ingin pahala ibadahku gugur karena pacaran. No Pacaran mulai sekarang.

Artikel Terkait