Wednesday, March 28, 2018

FIKSI, MIMPI, MATI

Tags


FIKSI, MIMPI, MATI
 
Aku ingin membentangkan sayapku yang sekian lama kaku ditekuk ruang dan waktu
Jika tak mampu, aku ingin belajar
setidaknya belajar untuk membentangkannya hingga akhirnya aku bisa belajar bagaimana caranya untuk terbang.
Waktu telah melumpuhkan sayapku.
Kaku, keras, dan lemah.
Bagimana caranya untuk terbang?
Sayapku hampir patah ketika ia mulai dikepakkan.
Ada racun yang mengendap di sela-sela sayapku, perlahan melumpuhkan.
Rasa takut menjalar pada setiap lekukan di wajah
takut, ketika aku tewas dan binasa.
Sebelum semua benar-benar lumpuh dan mati, aku ingin melihatnya membentang di udara.
menyusuri sekenario fiksi yang panjang dan tak berujung.
Aku ingin mimpi...mimpi yang panjang namun berirama.
Aku hanya ingin memandang mata para pemimpi yang terbius dengan fiksi.
Aku tak akan seperti mereka, tenggelam dan dihanyutkan fiksi tanpa sadar dirong-rong dewa kematian.
Aku?
Sayapku?
Adalah kaki untuk berjalan di atas jalur fiksi, mimpi, kehidupan.
tak ada kata mimpi yang mati sebelum mati menghampiri.

***E.W***

Artikel Terkait