FIKSI,
MIMPI, MATI
Aku ingin membentangkan sayapku yang sekian lama
kaku ditekuk ruang dan waktu
Jika tak mampu, aku ingin belajar
setidaknya belajar untuk membentangkannya hingga
akhirnya aku bisa belajar bagaimana caranya untuk terbang.
Waktu telah melumpuhkan sayapku.
Kaku, keras, dan lemah.
Bagimana caranya untuk terbang?
Sayapku hampir patah ketika ia mulai dikepakkan.
Ada racun yang mengendap di sela-sela sayapku,
perlahan melumpuhkan.
Rasa takut menjalar pada setiap lekukan di wajah
takut, ketika aku tewas dan binasa.
Sebelum semua benar-benar lumpuh dan mati, aku ingin
melihatnya membentang di udara.
menyusuri sekenario fiksi yang panjang dan tak
berujung.
Aku ingin mimpi...mimpi yang panjang namun berirama.
Aku hanya ingin memandang mata para pemimpi yang
terbius dengan fiksi.
Aku tak akan seperti mereka, tenggelam dan
dihanyutkan fiksi tanpa sadar dirong-rong dewa kematian.
Aku?
Sayapku?
Adalah kaki untuk berjalan di atas jalur fiksi,
mimpi, kehidupan.
tak ada kata mimpi yang mati sebelum mati
menghampiri.
***E.W***